Jumat, 27 Februari 2009

NILAI SEIKAT KEMBANG......

Seorang pria turun dari sebuah mobil mewah yang diparkir di depan
kuburan umum. Pria itu berjalan menuju pos penjaga kuburan. Setelah
memberi salam, pria yang ternyata adalah sopir itu berkata,

“Pak, maukah Anda menemui wanita yang ada di mobil itu? Tolonglah
Pak,karena para dokter mengatakan sebentar lagi beliau akan meninggal!”

Penjaga kuburan itu menganggukkan kepalanya tanda setuju dan ia segera
berjalan di belakang sopir itu. Seorang wanita lemah dan berwajah
sedih membuka pintu mobilnya dan berusaha tersenyum kepada penjaga
kuburan itu sambil berkata,

“Saya Ny . Steven. Saya yang selama ini mengirim uang setiap dua
minggu sekali kepada Anda. Saya mengirim uang itu agar Anda dapat
membeli seikat kembang dan menaruhnya di atas makam anak saya. Saya
datang untuk berterima kasih atas kesediaan dan kebaikan hati Anda.
Saya ingin memanfaatkan sisa hidup saya untuk berterima kasih kepada
orang-orang yang telah menolong saya.”

“O, jadi Nyonya yang selalu mengirim uang itu? Nyonya, sebelumnya saya
minta maaf kepada Anda. Memang uang yang Nyonya kirimkan itu selalu
saya belikan kembang, tetapi saya tidak pernah menaruh kembang itu di
pusara anak Anda.” jawab pria itu.

“Apa, maaf?” tanya wanita itu dengan gusar.

“Ya, Nyonya. Saya tidak menaruh kembang itu di sana karena menurut
saya, orang mati tidak akan pernah melihat keindahan seikat kembang.
Karena itu setiap kembang yang saya beli, saya berikan kepada mereka
yang ada di rumah sakit, orang miskin yang saya jumpai, atau mereka
yang sedang bersedih. Orang-orang yang demikian masih hidup, sehingga
mereka dapat menikmati keindahan dan keharuman kembang-kembang itu,
Nyonya,” jawab pria itu. Wanita itu terdiam, kemudian dia
mengisyaratkan agar sopirnya segera pergi.

Tiga bulan kemudian, seorang wanita cantik turun dari mobilnya dan
berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga kuburan.

“Selamat pagi. Apakah Anda masih ingat saya? Saya Ny. Steven. Saya
datang untuk berterima kasih atas nasihat yang Anda berikan beberapa
bulan yang lalu. Anda benar bahwa memperhatikan dan membahagiakan
mereka yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi mereka
yang sudah meninggal. Ketika saya secara langsung mengantarkan
kembang-kembang itu ke rumah sakit atau panti jompo, kembang-kembang
itu tidak hanya membuat mereka bahagia, tetapi saya juga turut
bahagia. Sampai saat ini para dokter tidak tahu mengapa saya bisa
sembuh, tetapi saya benar-benar yakin bahwa sukacita dan pengharapan
adalah obat yang memulihkan saya!”

Jangan pernah mengasihani diri sendiri, karena mengasihani diri
sendiri akan membuat kita terperangkap di kubangan kesedihan. Ada
prinsip yang mungkin kita tahu, tetapi sering kita lupakan, yaitu
dengan menolong orang lain sesungguhnya kita menolong diri sendiri.

Sumber: Anynomous
SEMOGA BERMANFAAT.....maknanya bagus.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar